sejarah masuknya islam ke indonesia

Sejarah: Masuknya Islamisasi di Indonesia kelas X

MATA PELAJARAN : SEJARAH

TANGGAL : 09 JANUARI 2017

PROSES MASUKNYA ISLAMISASI MENURUT BEBERAPA TEORI :

1.     Teori Gujurat

Agama islam masuk ke Indonesia pada abad  ke-13 dan pembawanya berasal dari Gujarat, India. Dasar teori ini adalah hubungan dagang Indenesia dengan India telah lama terjalin, serta dengan adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik as Salih tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Teori ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Vanesia di Perlak tahun 1929 M.

2.     Teori Makkah

Agama islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan pembawanya berasal dari Arab dan Mesir. Dasar teori ini adalah pada tahun 674 M di pantai barat Sumatra sudah terdapat perkampungan islam (Arab), dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Koton pada abad ke-4 M.

3.     Teori Persia

Agama islam masuk di Indonesia pada abad  ke-7 dan  pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat islam Indonesia. Ada juga yang bersumber dari ditemukan  makam Maulana  Malik Ibrahim di Gresik tahun 1419, serta terdapat perkampungan Leren di Giri daerah Gresik.

JALUR PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA :

1.     Jalur Sutra ( Jalur Darat )

Melalui Malaka – daratan Cina, dibawa oleh pedagang dengan kendaraan darat seperti kuda, unta, keledai menuju  ke Persia. Dari Persia, barang dagangan dibawa ke Pabtai Laut Tengah dan oleh bangsa Eropa di bawa dengan kapal ke Venesia dan Lisabon di Spanyol.

2.     Jalur Emas ( Jalur Laut )

Melalui Maluku – Malaka – Gujarat(India) – Persia atau ke Laut Merah, kemudian dibawa oleh pedagang melalui gurun pasir ke Pantai Laut Tengah (Moditernia), dari sini dibawa oleh Eropa dengan kapal ke Venesia dan pelabuhan Libason di Spanyol.

PROSES MASUKNYA ISLAMISASI  DI INDONESIA

          Menurut Uka Tjandrasasmita, masuknya Islam di Indonesia dilakukan dengan enam saluran, yaitu :

1.     Saluran Perdagangan

Cina, Persia, dan India merupakan awal mula masukna islam di Indonesia yaitu bermula dari bermukimnya para pedagang asing di pesisir jawa dan mendirikan masjid-masjid serta pemukiman muslim.

2.     Saluran Perkawinan 

Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan  adipati, karena bangsawan, raja dan adipati dapat mempercepat proses masuknya islam di Indonesia.

3.     Saluran Tasawuf

Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengadung persamaan alam pikiran   Indonesia pra islam itu adalah Hamzah Fansuri. Dengan ilmu tasawuf mereka mengajarkan islam kepada pribumi yang mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu.

4.     Saluran Pendidikan

Di pesantren atau pondok, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren mereka pulang ke kampung masing-masing dan berdakwah mengajarkan islam.

5.      Saluran Kesenian 

Saluran islamisasi yang terkenal melalui kesenian adalah pertunjukn wayang. Sunan Kalijaga aalah orang yang mahir memainkan wayang.sebagian besar cerita yang dibawakan dari cerita Mahabrat dan Ramayana. Dicerita tersebut disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan islam.

6.     Saluran Politik

Pengaruh politk raja sangan membantu tersebarnya islam. Baik di Sumatra maupun di Jawa Indonesia bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan islam memerangi kerajaan-kerajaan non-islam.

Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia

Beberapa hal menyebabkan agama Islam terus berkembang pesat di Indonesia diantaranya sebagai berikut:

1.      Adanya perkawinan antara pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk Indonesia.

2.       Adanya sistem pendidikan pondok pesantren.

3.       Gigihnya para da'i atau mubaligh dalam menyebarluaskan Islam

4.      Metode penyampaiannya mengena dihati masyarakat, sebab disesuikan dengan latar belakang kebudayaan yang dimiliki, misalnya:
     a. Wayang kulit
     b. seni bangunan, dan
     c. seni karawitan/seni gamelan